Jakarta Fair 2015
03.53
(Sumber gambar : http://jakartakita.com)
Berawal dari kejenuhan soal proyek ahir yang selalu hadir
diakhir UAS (Ujian Akhir Semester) kita mulai mebicarakan hal tentang jalan-jalan,pergi,
dan liburan. Sambil mencarinya di internet seketika kepikiran soal Pekan Raya
Jakarta (PRJ), lokasinya tidak begitu jauh dari kampus dan harga tiketnya juga
lumayan murah sekitar :
20.000 rupiah untuk hari Senin,
25.000 rupiah untuk hari Selasa sampai Kamis
30.000 rupiah untuk hari Jum'at, Sabtu, Minggu dan Libur Nasional.
Sesampainya dilokasi kita bingung mau parkir dimana, ada dua versi tempat parkir didalam area PRJ dan diluar area PRJ (sejenis parkir liar, tapi ada yang jagain kok dan gak ganggu lalu lintas, cuman trotoar gede yang dipakai). Karena melihat parkiran didalam area PRJ padat kita memutuskan parkir yang diluar. Kita menuju loket dan membeli 4 buah tiket masuk. Tiket masuk PRJ jangan langsung dibuang karena banyak voucher potongan harga yang bisa ditukarkan di kios/stand makanan maupun produk. Ketika memasuki arena PRJ biasanya ditemukan beberapa salles yang memberikan brosur produk yang mereka jual.
Sambil berjalan dan menelusuri area PRJ kita mampir dan lihat koleksi motor-motor dari berbagai macam merk. Salah satunya menarik perhatian kita yaitu sebuah motor GP pembalap yang sudah tidak asing lagi kalau bukan Valentino Rossi. Awalnya malu buat ambil foto bersama, karena diantara kita gak ada yang terlalu eksis. Tapi akhirnya foto juga.
Yeay...foto sama motornya Rosii
Setelah berkeliling area luar waktunya kita
mengunjungi Hall (area indoor). Biasanya isi dari Hall yang ada di PRJ
produk Otomotif, Furniture, Elektronik, dan masih banyak lagi jenisnya.
Tapi ada satu Hall yang berisi tentang kebudayaan Indonesia. Oh iya Hall
ke Hall yang lain saling berhungugan jadi kalau masuk dari Hall berapa
bisa tembus ke Hall yang lain. Kita terus berjalan menelusuri Hall dan
tiba di Hall area kebudayaan Indonesia. Yang menjadi perhatian kita
(lebih tepatnya Aba) adalah sebuah stand daerah Sulawesi Selatan, yep
Sulawesi Selatan adalah rumah bagi Aba (karena Aba orang asli
Makassar).
Stand tersebut menjual berbagai macam souvenir asli dari
daerah Makassar, mulai pernak-penik barang kerajinan hingga makanan
khasnya. Berikut adalah benda asli yang dibawa dari Makassar.
Kupu-kupu asli yang telah diawetkan (kiri) dan Badik adalah senjata dari daerah Makassar (kanan).
Setelah melihat-lihat kebudayaan Makassar kita menelusuri berbagai macam daerah, hanya saja tahun ini terasa berbeda. Ada beberapa stand daerah yang tidak hadir. Kita berjalan terus dan akhirnya sampai di stand Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sayangnya Aku tidak sempat mengambil banyak gambar. Di stand tersebut banyak benda-benda kerajinan tangan dan batik asli dari Yogyakarta, ada gansing bambu, berbagai macam permainan tradisional ada. Oh iya saat kami mampir ke sana seorang staff (ya bisa dibilang begitu) menghampiri kami dan memberikan sebuah kartu. Kartu tersebut bergambar beberapa karakter, dan ternyata itu adalah karakter dari Film Animasi Layar Lebar "The Battle of Surabaya". Dulu sempat dengar pernah dengar judul Film itu, tak disangka ternyata itu buatan anak bangsa, yep (salut buat kalian).
Film karya anak STIMK Amikom ini super keren. Film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang
menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam
peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya. (Sumber: wikipedia).
Filmnya sendiri akan tayang di tanah air pada tanggal 20 Agustus 2015. Tidak sabar menanti film ini ada di layar lebar.
Berikut trailler untuk film Battle of Surabaya.
(Sumber : youtube.com, MSV Pictures channel)
Setelah mendapat info dan berkeliling melihat stand Daerah Istimewa Yogyakarta, kita melanjutkan perjalanan. Sebelumnya kita mau tampil eksis dulu sama tembok yang menghiasi stand Yogyakarta.Sebelumnya kita beristirahat sejenak karena kaki mulai lelah mengelilingi tempat yang cukup luas ini. Sambil melakukan ibadah shalat maghrib. Setelah kami semua sudah mengumpulkan tenaga, kita lanjut ke stand Daerah Khusu Ibukota Jakarta
Mungkin ini salah satu cara Aba mengenal lebih tentang Jakarta, karena Aba orang asli Makassar yang sedang menuntut ilmu di Jakarta. Pada stand ini semua yang berhubungan, mulai dari pakaian, makanan, souvenir tentang Jakarta bisa dilihat. Bahkan untuk daerah kepulauan seribu juga ada. Menyajikan terumbu karang asli dan kerajinan tangan yang dibuat oleh warga sana, membuat kami tertarik melihatnya.
Aquarium terlihat cantik dengan para ikan yang berenang disekitar terumbu.
Setelah puas berkeliling di Hall sekarang kita mau berkeliling ke area luar. Area luar biasanya banyak yang berjualan pakaian, sepatu, makanan dan masih banyak lagi. Kalau diarea luar, biasanya toko-toko kecil ataupun toko dengan merk ternama sedang ada diskon besar-besaran.Namanya juga perempuan ada diskon dan harga yang cukup murah langsung diburu. Saat berkeliling Aba sepertinya tertarik pada satu toko yang menjual sepatu. Banyak varian dan harga juga lumayan terjangkau, karena mumpung harga terjangkau dan sepatunya juga lumayan bagus, Aba akhirnya memborong beberapa model sepatu.Ternyata selama Aku dan Aba berkeliling ternyata Elam dan Evi menyaksikan parade yang lewat. Mereka terlihat senang sekali ketika salah satu anggota pawai memberikan permen secara percuma (alias gratis). Sampai-sampai mereka bilang...
Elma : "Pi liat deh yang itu muka cowoknya cakep ya...", sambil menunjuk kecil keraha lelaki tersebut.
Evi : "Mana...mana?"
Elma : "Itu, mirip A'Oi(nama disamarkan) ya!"
Evi : "Eh...iya lagi..."
Dasar mereka yang cakep dan ganteng dikit langsung dilirik, hahaha.
Sambil beristirahat sejenak tiba-tiba Aba melirik ke penjual permen kapas. Rasa ingin emamkan yang manis-manis juga dirasakan Evi. Akrinya mereka membelinya. Tapi terjadi perseteruan antara mereka, yaitu Aba,Evi dan Elma.
Oke makan permen kapasnya bagi-bagi ya...
E..eh..ayo saling berbagi... -__- ', tuhkan Elam jadi ngambek
Nah...gitu dong... ^ , ^ '
Sehabis menyaksikan parade kita memutuskan untuk membeli makan, karena kita belum makan dari tadi. Uang yang serba pas dan cukup hanya bisa membeli makanan dengan harga yang murah. Mencari tempat makan juga tidak sulit disini, ada area khusus menjakikan makanan, tinggal pilih mau makanan berat atau makanan ringan.Setelah pergi makan kita sempat mampir ke area stage panggung yang biasanya ada artis papan atas yang tampil. Karena salah satu dari kami suka dengan Band Sheilaon7 dan pada hari itu juga akan tampil. Karena suasana cukup ramai dan kualitas kamera yang tidak bagus, jadi tidak bisa mengambil gambar.
Setelah 2 lagu yang dinyanyikan Sheilaon7 kita memutuskan untuk pulang, karena sudah terlalu malam (sudah begitu, besoknya ujian lagi...).
Sekian cerita dari saya, jika ada salah kata dan huruf mohon maaf ya...
Salam,
0 comments