Berpetualang di Jungle Land Adventure Theme Park

00.00


Libur telah tiba...libur telah tiba hore hore hore hore. Akhirnya setelah melalui rutinitas semester 3 kita bisa libur selama 3 bulan. Setelah melewati masa-masa sulit dengan banyak tugas proyek, Aku dan beberapa teman kampus melakukan perjalanan ke JungleLand Adventure Theme Park.



Padahal hanya iseng mencari voucher diskon di salah satu onlieshop, akhirnya kami (aku dan teman-teman) memutuskan untuk membeli voucher tersebut. Diskon voucher yang ditawarkan juga cukup menggiurkan, apalagi untuk kantong mahasiswa yang lagi butuh liburan.

Tepat pada tanggal 23-Agustus-2015 kami memutuskan untuk pergi ke Jungle Land Adventure Theme Park. Kami berangkat dari jakarta sekitar pukul 08.00 WIB (sambil mencetak voucher). Kami berangkat dengan menggunakan transportasi umum (dulu transportasi online masih belum ada/masih jarang), di mulai dengan menggunakan kereta dari stasiun senen menuju stasiun bogor. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam (kalau tidak salah sih). Sesampainya kami di stasiun bogor kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (mikrolet) nomor 03 (Bubulalak – BaranangSiang) dan turun di Terminal Damri/Botani dengan membayar Rp 4.000. Sebelum meneruskan perjalanan kami memutuskan pergi makan siang dahulu (kebetulan dekat Botani Square Mall). Dilanjutkan dengan Trans Pakuan yang menuju Mall Bellanova dengan membayar karcis Rp 6.000. Saat sudah sampai di Mall Bellanova, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan Free Shuttle Jungleland (tapi kalau lagi bukan musim liburan mobil Shuttle lama dan jarang beroprasi), taksi dengan membayar Rp 50.000, ataupun ojek dengan membayar Rp 30.000.
Karena bingung kenapa mobil Shuttle tak kunjung datang kami memutuskan menggunakan taksi. Akhirnya kami sampai di Jungle Land Adventure Park Theme.
 
Setelah berjam-jam diperjalanan kami sampai juga.
Karena taman bermain ini terletak di daerah puncak udara dan pemanandangan hijau serasa mengelilingi kami. Ini pertama kalinya kami pergi ke taman bermain yang seperti ini (biasanya dekat daerah pekotaan, tapi ini beda).

Setelah berkeliling menlihat-lihat tempat ini ada beberapa wahana yang membuat kami tertarik untuk menaikinya. Tapi sayang beberapa area wahana ditutup (mungkin kami pergi dihari weekdays dan bukan hari libur jadi tak banyak pengunjung). Pertama kami mencoba wahana roller coaster mini (karena roller coaster yang besar sedang dalam tahap pembangunan). Uniknya disini ketika para pengunjung ingin menaiki wahana extreme ada tempat khusus untuk menyimpan barang anda (bukan loker) di setiap wahananya, jadi tidak perlu sewa loker. Karena jumlah kami ganjil saat menaiki wahana roller coaster salah satu dari kami mau tak mau duduk sendirian, siapa lagi kalau bukan Evi Damayanti Firdaus (anak ini sebenarnya gak suka wahana extreme, tapi tetep aja ngikut naik). Untuk ukuran roller coaster mini ini cukup lumayan karena dua kali putaran sudah membuat jantung berdebar-debar.

Lanjut ke wahana yang lain setelah mencoba roller coasternya. Kali ini yang santai, setelah merasakan wahana yang extreme kami memutuskan mencoba wahana bianglala. Katanya bianglala ini tertinggi dan terbesar.

Dibagi menjadi dua team (Team 1 : isinya ada : Evi, Rara dan Yana dan di Team 2 : Aba dan aku). Maksimal isinya sekitar 5 orang tapi karena yang naik kurang banyak dan sepertinya cuaca juga tidak mendukung kami terpisah. Saat naik biasa saja tapi pas sudah mulai menuju puncaknya aku sedikit takut karena angin cukup kencang berhembus. Sesampainya di paling atas pemandangan  yang disuguhkan sungguh indah dan tenang, hamparan pepohonan hijau menghiasi sekitar daerah ini.

Pemandangan dari atas.

Setelah 1 putaran staff yang bertugas menawarkan kami 1 putaran lagi, jadi kami 2 kali menaiki wahana ini. Setelah kedua kalinya menaiki wahana bianglala kami memutuskan untuk menaiki wahana bumper car. Karena sepi rasanya kami seperti pengunjung VIP (tanpa antri panjang). Cuaca sudah mulai mendung dan spertinya akan turun hujan. Setelah menaiki wahana bumper car kami lanjut ke mini tower (mirip histeria, hanya ukuran kecil alias untuk anak-anak). Lumayan tinggi juga kalau dipikir-pikir. Setelah menaiki wahana tersebut kami penasaran dengan wahana yang berbentuk pesawat terbang. Dengan polos tanpa pikir panjang kita masuk kedalam antrian (sepertinya ini menjadi wahana terfavorit).

Sebelum wahananya dimulai salah satu staff disana menawarkan diri untuk memotret kami.
 Pose dulu sebelum naik wahana
Kami tidak tahu seperti apa wahana ini.
Saat sabuk pengaman sudah terpasang firasat akan wahana ini mulai mencekam. Cukup kuat dan ketat sabuk pengamannya, di pesawat depan (Aba dan Evi, mereka duduk dikursi paling depan). Sedangkan di pesawat satu lagi (Aku yang duduk sendiri di depan dan Rara bersama Yana dikursi belakangku). Pertama kami hanya diayunkan ke arah kanan dan kiri, setelah beberapa putaran kami semua baru sadar ini wahana ternyata SANGAT EXTREME. Pesawat tiba-tiba diputar 360 derajat dan diputar-putar sontak kami yang dengan polos tidak tau seperti apa wahananya beretriak kencang. Dimana yana sempat berdzikir dan menyebut "Mama". Teriakan dipesawat satu lagi (Aba dan Evi) juga sama teriakan tanpa henti menemani putaran pesawat kami. Jujur saja kalau naik wahana seperti ini harus buka mata jangan merem nanti pusingnya terasa, tapi ketika melihat keadaan yang berputar-putar juga membuat aku takut.

Akhirnya wahana yang mengerikan ini berakhir, rasanya arwah kami mental entah kemana. Wajah memerah dan suara yang serak manjadi penutup. Kaki serasa masih bellum nampak ke bumi, untungnya kita gak ada yang mabok. Setelah menaiki wahana tersebut ada wahana lain yang tidak kalah seru dan belum ada di taman bermain manapun. Hanya saja hujan turun saat itu, kami akhirnya tidak bisa menaiki wahana tersebut. Sambil menunggu hujan reda kami memutuskan untuk menaiki wahana yang indoor seperti Rumah Hantu. Yana sangat takut akan yang berbau horor. Saat itu Aku, Aba, Evi, Rara ingin mencoba masuk ke rumah hantu tapi Yana nanti jadi seorang diri diluar (kami khawatir) jadi kami ajak dia. Belum sempat masuk ke pintu masuk Yana sudah menangis untuk tidak mau masuk (hmmmmm... nagisnya cukup kencang). Akhirnya Rara yang tidak ikut kami karena ingin menemani Yana, Aku, Aba dan Evi akhirnya masuk kedalam wahana tersebut.

Aku kira Rumah Hantunya manual alias jalan kaki kaya kebanyakan Rumah Hantu ternyata tidak, menggunakan kereta gitu. Awal memasuki pintu antrian cukup gelapbahkan terlalu gelap hanya ada beberapa lampu warna merah redup. Setelah melewati garis antrian kami dapat keretanya. Aba duduk sendiri di depan sedangkan Aku dan Evi dibelakangnya, satu kereta maksimal 4 orang.

Saat kereta meluncur dengan pelan kami mulai memasuki sebuah lorong gelap dan ada beberapa boneka serta sesuatu yang menyeramkan. Tanpa sadar ternyata ada hantunya (orang yang berperan menjadi hantu), ku kira hanya semacam robot boneka yang akan mengejutkan kami. Sampai-sampai hantunya mengikuti kereta kami. Andai saja saat itu Evi tidak bilang "minggir" mungkin hantu tersebut tertabrak kerata selanjutnya hahaha, ini momen tak terduga saat ada di rumah hantu. Setelah hampir selesai tiba-tiba kereta kami berhenti bagai mobil mogok dan berhenti di tempat gelap. Dan ternyata disamping kami ada JENG JENG JENG... hantunya mengejutkan Aba (sampai melompat dan pindah ke kursi sebelahnya yang kosong) Evi yang sempat memukul hantunya.

Akhirnya selesai juga. Kami menghampiri Rara dan Yana yang menunggu kami. Hujan sempat berhenti dan kami melanjutkan perjalanan dan mencoba wahana ala Jurassic Park. Terdapat beberapa robot berbentuk dinosaurus dan beberapa pengetahuan serta informasi tentang spesies dinosaurus.

Sepertinya waktu sudah hampir malam, dan cuaca yang masih mendung membuat kami memutuskan untuk pulang. Ketika ingin pulang hujan kembali turun dengan deras. Untungnya ada salah satu staff disekitar kami, staff tersebut menelpon dan memanggil mobil Shuttle untuk mengatar kami sampai ke Mall Belanova. Setibanya kami di sebuah hatle dekat Mall Belanova ada sebuah angkutan umum APTB (seperti transjakarta). Ternyata dengan harga 9000 rupiah bisa sampai ke jakarta, saat itu kami baru sadar, lebih baik dari awal kita naik APTB saja cuma sekali naik tanpa transit dan sampai tujuan (Mall Belanova). Aku rekomendasikan mending naik APTB aja cuma sekali jalan gak harus ganti-ganti kendaraan.

Ya begitulah cerita perjalanan kami saat berlibur ke Jungle Land. Jika ada salah kata mohon maaf ya. Oh iya kami tidak punya banyak stok foto mengenai tempat wisata karena kami tidak ada yang membawa power bank. Sampai jumpa di lain cerita.

Terima kasih,
 








You Might Also Like

0 comments

Popular Posts